Sesuatu baru saja terjadi pada saya. Kemaren malam tepatnya. Saya rasa tidak perlu diceritakan secara detail disini tentang kejadian yang saya maksud. Yang penting adalah bagaimana saya menyikapinya. Dari kondisi saya selama ini, harusnya respons saya sangatlah negatif. Sewajarnya saya langsung down dan frustasi, mengingat hal ini sangatlah sensitif bagi saya. Saya harusnya mengalami kehilangan besar. Tapi entah kenapa respon saya malah datar-datar saja. Sepertinya Tuhan menganugerahi kesabaran kepada saya. Syukurlah dan semoga kesabaran ini selalu dijaga dalam diri saya.
Beberapa saat yang lalu saya mendengar lagu Padi dengan judul Diatas Bumi Kita Berpijak. Mengingatkan saya akan kejadian tadi malam. Akhirnya saya memutuskan untuk menulis postingan dengan judul yang sama.
Beberapa saat yang lalu saya mendengar lagu Padi dengan judul Diatas Bumi Kita Berpijak. Mengingatkan saya akan kejadian tadi malam. Akhirnya saya memutuskan untuk menulis postingan dengan judul yang sama.
Diatas Bumi Kita Berpijak
Bersyukurlah… bahwa kita masih saling mendengarkan dan berkata
Bersyukurlah bahwa, kita masih memijakkan kaki di atas bumi menghirup nafas alamNya
Memandang ke atas langit...takjubkan hati
Merendahkan jiwa ini...dan terilhami
Seperti (teduh) sepasang mata malaikat yang turut menangisi isi bumi
Tak ubahnya desir angin yang menerpa (menerjang)
Kekosongan dan kesunyian hati
Bersyukurlah bahwa kita masih saling mendengarkan
dan mendo'akan
-Padi-
Merendahkan jiwa ini...dan terilhami
Seperti (teduh) sepasang mata malaikat yang turut menangisi isi bumi
Tak ubahnya desir angin yang menerpa (menerjang)
Kekosongan dan kesunyian hati
Bersyukurlah bahwa kita masih saling mendengarkan
dan mendo'akan
-Padi-
No comments:
Post a Comment