Showing posts with label Story. Show all posts
Showing posts with label Story. Show all posts

Wednesday, May 06, 2009

kembali

dan di sini diri ini
kembali dalam peluknya
masa lalu itu

kembali ke dalam pelukannya
yang walaupun satu-satu
masih saja berduri

tapi tetap saja kehangatan itu jauh lebih terasa
kehangatan yang telah lama hilang
seumur masa lalu itu pula

dan duri-duri itu pun jadi tiada arti
memang kadang dia menusuk
tapi lembut peluknya mengeringkan luka-luka itu seketika

terima kasih
sejenak si diri ini sedikit melupakan rasanya menjadi batu
terima kasih
pipi ini jadi lebih sering tertarik ke samping dan ke atas sedikit
terima kasih

Tuesday, March 10, 2009

tidurlah tidur..

tidurlah tidur
duhai bidadari
biar hilang perlahan suaramu kunikmati
hingga yang tinggal hanya bunyi nafasmu

istirahatlah bidadari
karena esok akan menjelang
dan aku akan menjumpaimu disana
menikmati suaramu di bangun tidurmu

dan kan kutemani lagi kamu di malamnya
mengantarmu ke peraduan
mendengar bunyi nafasmu lagi
membuatku tersenyum lagi

tidurlah tidur, bidadari
damaikan dirimu di dalamnya

bwt si malas

Tuesday, March 03, 2009

nice post

Kali ini saya tidak akan menulis apa-apa di blog saya ini. Hanya ingin memberikan link menuju postingan bagus yang di muat di blog teman saya Revantino.

Berikut postingan tersebut: Scenes From A Memory

Selamat membaca.


Sunday, June 29, 2008

BOS

Adalah singkatan dari Borneo Orangutan Survival (Foundation).

Jadi, pada hari ini saya kebetulan kebagian tugas negara. Apakah tugas itu? Sebaiknya tidak usah saya sebutkan disini, karena saya sendiri tidak tahu serahasia apakah tugas yang diturunkan secara tidak langsung dari Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) ini.

Untuk melaksanakan tugas ini, saya harus mengunjungi d
aerah penangkaran orangutan di dekat tempat saya bekerja, tepatnya di daerah Samboja. Oh ya, untuk sekitar 1,5 bulan ini saya akan berada di Handil, Kalimantan Timur. Kebetulan kantor menempatkan saya di sini untuk pekerjaan pada Total E & P.

Kawasan penangkaran orangutan ini dikelola oleh BOS, menempati daerah dengan luas puluhan hektar. Dalam kawasan ini tidak hanya terdapat fasilitas penangkaran orangutan saja, tetapi juga ada fasilitas penangkaran beruang madu, tempat peristirahatan dan perkemahan. Memasuki dan melihat tempat ini adalah pengalaman yang membuat saya takjub. Takjub akan dedikasi orang-orang yayasan ini dalam menjaga kelestarian alam, terutama spesies orangutan dan beruang madu. Hal ini dapat dilihat dari kualitas infrastruktur yang ada dan sumber daya yang mengelola tempat ini. Satu hal yang sepertinya tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah kita.. (dan memang setelah ngobrol dengan beberapa orang karyawan, terungkap bahwa dana pengelolaan sebagian besar didapatkan dari donatur luar negeri).

Ketakjuban utama saya tentu saja pada dua spesies utama yang ditangkar disini. Orangutan yang cuma ada di Borneo/Kalimantan dan Sumatera, serta beruang madu yang habitat aslinya di Indonesia adalah di Pulau Sumatera. Di perjalanan, yang pertama kali kami temui adalah orangutan. Untuk pertama kalinya saya melihat langsung binatang ini, dan entah kenapa perasaan yang muncul adalah perasaan yang takjub saat melihat spesies yang terancam kepunahan ini. Orangutan-orangutan yang sempat kami saksikan berkumpul di sebuah pulau yang dikelilingi kolam. Di pulau itu terdapat berbagai "arena permainan" untuk mereka. Mulai dari ayunan, tempat bergelayutan dan lain-lain. Terdapat juga pondok-pondok untuk mereka berteduh. Sayang sekali saya sulit menemukan kamera yang tersimpan di dalam tas saat melewati daerah tersebut, jadi momen berharga tersebut tidak sempat saya abadikan.

Karena tidak tahu jalan, mobil yang saya dan tim tumpangi akhirnya kembali ke arah pintu gerbang kawasan. Kebetulan kami menemukan fasilitas penangkaran beruang madu. Akhirnya kami berhenti di sana untuk menunggu petugas keamanan yang akan memandu kami. Kesempatan ini kami gunakan untuk melihat-lihat fasilitas. Ternyata fasilitas ini pernah ditampilkan dalam program Jejak Petualang di Trans7. Gambaran episode tersebut masih saya ingat dengan cukup baik, karena dibawakan sang pembawa acaranya yang cantik, Medina Kamil - salah satu wanita tercantik di Indonesia menurut saya :D

Kebetulan kami bertemu dengan salah seorang petugas, Mas Heri namanya. Kami pun ngobrol-ngobrol. Ternyata tempat ini adalah penangkaran beruang madu terbesar yang pernah ada. Merawat cukup banyak beruang madu. Mereka diperhatikan dengan sangat baik, diberi nama yang lucu-lucu, diberi makan teratur dan selalu dipantau perkembangan kelakuan dan fisiknya. Untuk kali ini saya tidak mau melewatkan kesempatan untuk mengambil gambar beberapa beruang madu. Berikut beberapa hasilnya:

Heyden, beruang madu kecil yang masih manja dan suka cari perhatian. -->



Nah, kalo yang ini saya lupa namanya. Masih kecil juga, tapi entah kenapa dikandangkan terpisah dengan yang lain. -->


Kalo yang ini burung elang pemakan ikan yang ditempatkan dalam sebuah sangkar besar di dekat penangkaran beruang madu. Saya lupa nama lainnya. Kasihan, sayapnya patah. Dia tidak henti-hentinya berkicau dengan nyaring saat kami di tempat ini. Seperti menarik perhatian kami, dia pun duduk diam dan "berpose" saat kami mendekat. -->



Yup, sekian dulu. Mudah-mudahan saya diberi kesempatan untuk mengunjungi tempat ini lagi, jadi bisa memotret tidak hanya beruang madu, tapi juga orangutan dan pemandangan alamnya yang indah. Amin..

Monday, January 07, 2008

Makan-makan

Barusan makan-makan nih sama anak-anak IMG. Ada boss dari Dubai.. hehehe..

Jadi ceritanya salah satu dari teman saya - Omar - yang bekerja di Dubai sedang libur dan pulang ke Indonesia. Dia ngajakin kita anak-anak IMG makan-makan. Ditraktir ceritanya... Oh iya, bagi yang ga tau IMG, IMG itu singkatan dari Ikatan Mahasiswa Geodesi ITB. Jadi nama lengkapnya IMG-ITB. Walaupun saya bukan mahasiswa lagi, tapi saya dan teman-teman alumni lain masih setia melekatkan identitas ini di diri kami. imgsatujiwa


Ini yang ikutan. Ki-ka: Omar, Ijal, Jefri, Bokis, Fajar, Indra, Dika, Saya

Kita makan ayam goreng di daerah dekat Stasiun Bandung. Jangankan nama tempatnya, bahkan nama jalan tempat ayam goreng ini berada saya juga ga tau... heheheh... Yang jelas kalau kita berkendara ke arah stasiun dari arah Jl. Braga, maka tempat ayam goreng ini adalah di belokan ke kiri sebelum perempatan Otista. Tempatnya sederhana, cuma kaki lima, tapi karena kita perginya rame-rame dan makanan yang disajikan cukup enak, jadi aja ga ngilangin serunya makan di sana.


Ini pas mau makan. Ki-ka: Omar, Akbar, Fajar, Dika, Indra, Zae, Saya, Ijal

Seperti biasa, kalau anak-anak IMG makan bareng, pasti ada aja "fenomena-fenomena" khas yang terjadi. Yang jelas semuanya ga jauh-jauh dari yang namanya bercanda.. hehehe... Mulai dari si Bokis yang dikira tukang jualan sama bapak-bapak yang juga makan di sana, sampai si Gobar yang disepet-sepet buat beli rokok gara-gara dia yang paling muda di antara yang ikutan. Acara ngambil makanan yang akan digoreng yang penuh "kerusuhan", sampai pas makannya yang pake acara
cencorship segala.

Jadi di tempat itu meja makannya disusun memanjang. Hanya satu baris panjang, berhubung tempatnya yang berada di atas trotoar. Penggorengan dan pusat kegiatan yang punya tempat makan ada di salah satu ujung, jadi si emang nya menyajikan pesanan kita dengan meletakkannya di ujung meja di dekatnya, kemudian pesanan di oper dari sana ke ujung satunya lagi oleh kami. Awalnya sih lancar, berhubung yang didistribusikan masih air minum, kobokan dan nasi. Tapi begitu hidangan utama dihidangkan, barulah terjadi kemacetan. Dasar iseng, pesanan yang berupa ayam, ati, ampela, tempe, usus dan pergedel jagung ditahan di ujung meja dekat penggorengan, disensor, diperkosa... hahahaha... Bahkan si Bokis yang ga ikutan memesan makanan dengan seenaknya ngambil yang bukan pesanan dia.. hahaha..

Lalu waktu datangnya pesanan minuman pun tiba. Kami semua memesan es jeruk. Berbeda dengan makanan, kali ini minuman datang dari ujung meja yang berlawanan, berhubung yang jualan berada di arah itu. Otomatis yang tadi merasa dizolimi waktu pembagian makanan bernafsu untuk balas dendam dengan melakukan hal yang sama. Namun apa daya, yang punya hajatan duduknya di ujung yang satunya. Jadi aja ga jadi. Mau ga jadi dibayarin apa? Hahahaha...

Begitulah acara makan-makan tadi berlanjut dengan serunya. Yang jelas pas makan rada pada diam, maklum udah ada yang
nyumpel mulut... hahahah.. Walaupun pada awalnya rada bar-bar dan rusuh. Biasa, anak IMG kalau udah berhadapan sama makanan, ga tau malu... hahahahaha....

"Keributan" mulai lagi saat makan udah selesai. Seperti biasa yang jadi "MC" nya si Bokis dan si Adil. Puas mereka "mengorbankan" beberapa dari kami, termasuk saya.. sial.... *&^%&*$%#$#^&.. Apalagi si Bokis yang kelakuannya kaya si Komeng..

Akhirnya setelah puas makan dan tertawa kami pun meninggalkan tempat tersebut. Dengan perut kenyang tentunya.. :D Terima kasih Mar, udah lama ga makan-makan kaya tadi. Tengkyu bro..

Friday, January 04, 2008

21 jam

Suatu hari. Sabtu di bulan November tahun ini. Sebuah pintu diketuk di sebuah kosan.

"Kejutan....", seorang wanita cantik bersuara dengan riang saat pintu dibuka.
"Ketebak... weekk...", kata si pria yang membukakan pintu sambil mencibir.
"Iihhh... kok ketebak sih... sebel....", wajah si wanita yang tadi ceria berubah menjadi sedikit kesal.
"Ya udah, ke kamar mandi dulu. kebelet nih..", lanjutnya sambil sedikit bersungut-sungut.

Malam sebelumnya si pria ditelpon sang wanita.
"Say, besok Lukas mo ke sana, aku nitipin sesuatu buat kamu.", kata si wanita di telpon.
"Oh ya? Mau dong... Ketemu lukasnya kapan, dimana?", sah
ut sang pria pada pujaan hatinya itu.
"Besok pagi deh dikabari. Soalnya Lukasnya blom tau mo naik apa, brangkatnya sih jam6. Kalo pake kreta kira2 nyampe jam9. Kalo naik travel, berarti lebih cepat.",
begitulah perbincangan terus berlanjut malam itu.


Singkat kata pagi tlah tiba. Si pria dibangunkan oleh ringtone hp nya. Ringtone khusus buat sang wanita. Waktu itu jam8 pagi kurang sedikit.
"Say, udah bangun?"
"Udah", jawab sang pria masih dengan suara 'bantal'.
"Say, Lukas jadinya naik travel, katanya ktmu di kampus jam8."
"Hmm... say, baru bangun nih. Bisa bilang ke Lukas ktmuannya jam 9 aja ga?"
"Ya udah aku tanya dulu ya..."


Beberapa menit kemudian datang sms dari sang wanita.
"Lukas bilang bisa. Jangan telat ya. Enjoy my present...."

Sang pria segera mandi. Mandinya lama. Dia menikmati segarnya air di pagi itu, sambil membayangkan kira2 hadiah apa yang dititipkan sang wanita untuknya.

Begitu kembali ke kamar, ia memeriksa hp nya, Kegiatan yang biasa ia lakukan setelah mandi. Apalagi mandi yang lama seperti pagi itu. 1 message received. Dari sang wanita.
"Say, kalo udah mo ke kampus sms ya."
Sang pria segera membalas.
"Iya say. Ntar dikabari."


Setelah message delivered sang pria tersadar. Sms dari sang wanita barusan terasa aneh baginya.
"Hmm... aku tahu apa titipannya, sayang.", gumamnya dalam hati.


Tidak berapa lama pintu kamarnya diketuk dari luar. Dia membukanya.
"Kejutan...."

.....

Hari itu, selama 14 jam setelah ketukan di pintu itu, mereka mengisi waktu berdua. Menikmati kebersamaan mereka. Untuk sementara melupakan jarak yang selama ini memisahkan mereka. Bergandengan tangan, berjalan-jalan, berbelanja, menikmati suasana malam di sebuah pusat jajanan makanan, tertawa, saling menatap,dan akhirnya berpisah dengan senyuman untuk bertemu lagi keesokan paginya.

.....

Besok paginya, tepatnya jam9, sang pria sudah berdiri di depan pintu sebuah kosan wanita tempat tamu
spesialnya bermalam. Di tempat itu tinggal seorang teman dari sang wanita, dan di sanalah sang wanita menumpang menginap. Tuan rumah membuka pintu.
"Hai... lagi mandi tuh, tungguin bentar ya..."
"Huh, dasar kebiasaan. Nyuruhnya dateng jam berapa, dianya baru mandi jam segitu.", sahut sang pria sambil tersenyum yang dibalas tawa kecil dari si tuan rumah.

Tidak berapa lama, sang wanita muncul di pintu.
"Dasar kebiasaan. Nyuruhnya dateng jam berapa, kamunya baru mandi jam segitu.", kata sang pria mengulang kata2nya tadi pada sang wanita.
"Hehe... ya maap...", kata sang wanita sambil tersenyum.
"Mo kemana nih?", lanjutnya.
"Terserah, yang jelas aku mo sarapan dulu. Kamu udah sarapan?

" Udah. Ya udah nemenin kamu sarapan dulu aja. Mo dimana?"
"Di bubur ayam dekat kosanku aja ya."

.....

Ternyata tukang bubur ayam tujuan mereka telah tutup, dan sang pria terpaksa mengganti sarapannya dengan sebuah roti sobek. Mereka kemudian ke kosan sang pria untuk menitipkan barang2 sang wanita selama mereka jalan2 nanti. Dia tidak bisa menitipkan barang2nya di tempat dia menginap semalam. Karna yang punya kamar hari ini mau keluar sampai malam. Sedangkan sang wanita harus pulang sore hari itu juga ke kotanya.


Singkat kata, mereka sampai di kosan sang pria. Mereka pun mulai berbincang. Entah mengapa mereka begitu betah di sana. Rencana jalan2 yang telah dirancang dalam perjalanan menuju tukang bubur ayam tadi telah dilupakan secara perlahan-lahan. Mereka saling berbagi, saling berkisah, saling menceritakan kesepian mereka selama ini, saling mengungkapkan betapa bahagianya saat itu, saling menangisi kesepian yang akan datang setelah pertemuan itu berakhir..

Akhirnya hari itu pun kembali diisi dengan kebersamaan yang mendalam. Walaupun tidak ada jalan2, tidak ada nonton, tidak ada hang out... Hanya saling mengisi hati di sebuah ruangan sederhana. Saling men-charge batere hati, kata seorang teman. Hingga akhirnya saat perpisahan itu tiba.


.....

Sore itu stasiun kereta tidak begitu ramai. Tidak seperti biasanya. Hari itu hari minggu, hari saat para wisatawan yang berkunjung ke kota ini kembali ke kotanya. Dan tidak jarang dari mereka menggunakan kereta api.

Begitu juga sang wanita, dia juga akan menggunakan kereta api untuk kembali ke kotanya. Kereta api jam 5 sore itu. Sang pria mengantarkan sang wanita sampai ke tempat duduknya. Mereka mengobrol sampai pada saat kereta akan berjalan. Mereka memanfaatkan detik2 terakhir itu. Mencoba untuk menyempatkan saling berbagi sedikit lagi. Sang pria menatap sambil tersenyum pada sang wanita. Dia terlihat begitu cantik sore itu. Kenangan selama dua hari ini terlintas dalam benak sang pria, menimbulkan perasaan yang campur aduk. Bahagia, sedih, takut... Entah kenapa perasaan itu membuat sang wanita terlihat semakin cantik di matanya.

"Dia begitu cantik. wajahnya, hatinya...", batin sang pria. Ia telah turun dari kereta. Walaupun kini mereka hanya saling memandang melalui kaca jendela kereta, mata mereka masih saling menatap jauh ke dalam hati masing2.

"Dia begitu cantik.", sekali lagi sang pria membatin. Menikmati sebuah senyuman dari balik kaca jendela itu. Senyuman yang takkan ia lupakan untuk waktu yang lama. Dan akhirnya kereta berjalan. Mereka pun saling membaca kata sayang dari gerakan bibir masing2. Seiring kereta yang bergerak...

Sang pria memandang kereta yang menjauh.
"Tuhan, terima kasih atas 21 jam ini. Terima kasih, karena Kau telah memberi kesempatan padaku untuk sedikit membahagiakannya. Terima kasih, karna kau telah mambahagiakan ku dengan itu. Terima kasih.
.."