Tuesday, March 04, 2008

Mari Belajar

Kemarin malam saya berbincang dengan seorang teman. Banyak topik yang singgah dalam pembicaraan kami. Salah satunya adalah sebuah kegiatan yang sangat identik dengan kami saat kami berkuliah, walapun pada kenyataannya kami kuliah di tempat yang berbeda dan melakukan kegiatan tadi secara terpisah. Pada topik tersebut saya dengan sangat ceroboh telah menyombongkan diri betapa saya menikmati kegiatan tersebut karena saya merasa akhir-akhir ini sangat baik dalam mengerjakannya. Betapa saya begitu dominan dan menonjol dalam kegiatan tersebut.

Saat perbincangan usai, tiba-tiba saya teringat lagi dengan topik tadi. Kemudian saya tersadar bahwa saya sebenarnya tidak selalu bagus dalam kegiatan tersebut. Pada awalnya saya sangat antusias, saya selalu berusaha menonjolkan diri, betapa saya lah yang paling hebat, yang paling jago. Tapi lama kelamaan saya menyadari betapa bodohnya saya waktu itu. Disadari dan tidak ternyata saya telah banyak berbuat kesalahan. Saya merasa malu. Setiap saat saya mencoba mengevaluasi dan men-simulasikan diri dalam kegiatan tersebut dan selalu saja menemukan kelemahan-kelemahan pada diri saya. Akhirnya tanpa sadar saya telah menjadi orang yang sangat pasif dalam kegiatan tadi. Saya lebih banyak berdiam diri sambil mereka-reka apa yang seharusnya saya lakukan agar kembali aktif. Tapi semakin banyak saya berpikir semakin sempit pula kesempatan saya untuk kembali aktif. Hingga pada akhirnya saya benar-benar mundur dari kegiatan tersebut. Menenggelamkan diri dalam hal lain dan menghapus segala kenikmatan yang pernah saya dapatkan dari kegiatan tadi.

Lalu entah bagaimana saya kembali menekuni kegiatan ini. Saya kembali menikmatinya. Saya kembali menjadi orang yang aktif dan diperhitungkan lagi. Tanpa sadar, ternyata saya telah berubah. Ternyata saya telah mampu mengatasi kelemahan-kelemahan saya dulu. Bahkan saya kini selalu menemukan cara untuk menutupi kelemahan baru.

Tanpa sadar, ternyata selama ini saya telah belajar. Betapa saya telah berevolusi untuk mampu "bertahan hidup" di kegiatan tadi. Terus terang saya merasa takjub. Saya benar-benar tidak menyangka saya begitu lebih baik sekarang, dan saya yakin ada suatu proses di balik ini semua. Ya, proses belajar tadi. Dan hebatnya proses tadi terjadi tanpa saya sadari. Sungguh luar biasa Dzat yang memungkinkan ini terjadi...

Dan sayang sekali saya telah berlaku sombong kemarin malam. Itu dosa, saya yakin. Semoga saya tidak dihukum karena hal tersebut. Karena saya mengakui saya bersalah. Dan semoga saya selalu dianugerahi kemampuan untuk belajar. Amin..

No comments: